Jumat, 09 Desember 2016

Ramen Ikkudo Ichi - Kota Kasablanka

Postingan saya kali ini masih berupa makanan yang sejenis dengan postingan saya terakhir kali, yakni mie. Sekarang saya akan menulis tentang salah satu jenis hidangan mie yang asli berasal dari Jepang yaitu ramen. Banyak sekali restoran Jepang yang ada di Jakarta yang menyajikan ramen, namun kendala utama bagi saya adalah menemukan ramen yang halal namun rasanya tetap otentik, tidak seperti ramen yang sudah dimodifikasi menyesuaikan lidah Indonesia. 
Sebenarnya Ikkudo Ichi ini adalah salah satu restoran spesial yang menjual ramen dengan rasa yang otentik, namun banyak cabang Ikkudo Ichi yang menjual ramen yang menggunakan daging non-halal. Tapi jangan khawatir, cabang Ikkudo Ichi yang ada di Kota Kasablanka ini hanya menjual ramen yang menggunakan daging ayam sehingga bagi kita yang muslim dapat dengan lega mencicipi lezatnya ramen Ikkudo Ichi yang terkenal ini.
Menurut pramuniaga Ikkudo Ichi, menu yang paling sering dipesan oleh pengunjung disini adalah Ikkudo's Tori Kara ramen, jadi saya langsung memesan menu tersebut. Tempat duduk yang tersedia disini tidak terlalu banyak, jadi bagi yang ingin berkunjung kesini di hari libur dan bertepatan dengan jam makan siang, harus rela mengantri untuk mendapatkan tempat duduk. Pelayan disini cukup tanggap, penyajian pesanan pun tidak terlalu lama.


Ramen yang saya pesan berukuran reguler, porsinya cukup besar. Bagi yang tidak ingin makan terlalu banyak disini juga menawarkan ramen dengan ukuran small. Tori kara ramen ini memiliki rasa pedas namun dengan tingkat kepedasan yang cukup menurut saya. Jika anda bukan penyuka rasa pedas, anda dapat memilih menu Tori Signature. Satu porsi tori kara ramen ini seharga Rp.58.000,- saya kira sebanding dengan rasa dan porsi yang ditawarkan. Ikkudo Ichi ini benar-benar menjadi salah satu ramen rekomendasi yang wajib anda cicipi.




Selasa, 22 November 2016

Mie Aceh Seulawah

Kali ini saya akan menulis tentang menu mie, yakni mie aceh. Menu mie aceh ini adalah salah satu menu makanan asli Indonesia. Seperti biasa menu makanan khas Indonesia tentunya kaya akan bumbu rempah yang memanjakan lidah hingga tenggorokan. Mie Aceh ini memang dikenal bercitarasa agak pedas dan menggunakan mie kuning yang besar. Untuk penyajian, mie Aceh ini ada yang disajikan seperti mie goreng yang agak kering, mie tumis dan juga disajikan dengan sedikit kuah layaknya mie rebus.
Rumah makan Mie Aceh Seulawah ini memang sangat terkenal meskipun tempatnya agak kecil, tepatnya pas di depan rumah sakit AL Dr. Mintohardjo. Ketika masuk kedalam rumah makan ini kita akan disambut dengan pajangan piring yang penuh dengan tanda tangan para publik figur yang pernah datang ke rumah makan mie Aceh ini di seluruh dinding.


Saya sendiri memesan mie Aceh tumis daging, karena saya ingin mie tersebut tidak terlalu kering dan tidak pula terlalu berkuah. Dan tidak terlalu lama bagi saya untuk menunggu mie Aceh tersebut disajikan dengan keadaan masih panas.


Mie aceh ini disajikan dengan irisan jeruk nipis, irisan timun, dan emping melinjo. Untuk rasa, memang mie Aceh disini yang paling enak menurut saya dibandingkan mie Aceh yang pernah saya coba sebelumnya karena bumbu mie Aceh disini lebih berasa.


Harga seporsi mie Aceh daging ini Rp.28.000 menurut saya sesuai dengan rasa yang ditawarkan dan porsinya pun menurut saya memuaskan. Salah satu rumah makan dengan rasa otentik yang bagi saya wajib untuk dicoba dan kembali lagi kesini dilain waktu.



Rabu, 09 November 2016

Bebek Muda Goreng Kremes - Bebek Kaleyo (Cempaka Putih)

Sudah lama sekali semenjak saya menulis blog terakhir kali di bulan februari, sembilan bulan tepatnya dan akhirnya keluarlah tulisan baru saya. Bersyukur sekali akhirnya mood saya untuk menulis mulai muncul kembali, banyak sekali stok foto makanan dari beberapa tempat yang saya kumpulkan selama beberapa bulan terakhir ini tapi rasa malas melanda diri saya untuk memposting tulisan-tulisan baru. But I'm back now, semoga mood nya stabil terus, bukan turun naik kaya roller coaster.
Seperti judul diatas, kali ini saya akan menulis tentang salah satu rumah makan bebek yang paling sering saya kunjungi, bisa dibilang ini adalah rumah makan favorit saya yaitu Bebek Kaleyo. Tempatnya berada di Cempaka Putih, namun Bebek Kaleyo juga memiliki beberapa cabang di daerah lain seperti Sunter, Rawamangun, Tebet, BSD, Harapan Indah, Duren Sawit, dan masih banyak lagi. Tapi dari yang saya tahu, warung tenda Bebek Kaleyo yang berada di Cempaka Putih adalah cabang pertama. Bagi saya makan Bebek Kaleyo yang berupa warung tenda memang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan rumah makan Bebek Kaleyo lain, setiap malam ramai dikunjungi dan ketika makan kita disuguhi iringan lagu dari para pengamen, oh by the way pengamen yang ada di Bebek Kaleyo tenda ini bukan pengamen biasa yang nyanyinya setengah-setengah ya, mereka memang menjadi pengamen tetap disitu tiap malam, bisa dibilang pengamen resmi nya Bebek Kaleyo lah.
Menu di Bebek Kaleyo ini sangat beragam untuk varian menu bebeknya. Tapi jangan khawatir bagi yang kurang suka dengan menu bebek, disini juga ada menu ayam. Harga makanan disini menurut saya terjangkau dengan rasa yang enak.


Menu yang saya pesan kali ini (dan memang menjadi menu yang selalu wajib saya pesan) adalah bebek muda goreng kremes. Kenapa bebek goreng muda? Jadi begini ceritanya, pertama kali saya ke Bebek Kaleyo dulu selalu saya pesan bebek goreng dada, setelah beberapa kali saya makan disana dan selalu memesan menu yang sama, suatu hari bebek goreng dada tersebut tidak tersedia, akhirnya atas rekomendasi dari karyawan disana saya disarankan untuk mencoba bebek goreng muda dan ternyata lebih enak dibandingkan bebek goreng dada (menurut saya), jadi sampai sekarang akhirnya itu menjadi menu yang selalu saya pesan ketika berkunjung kesana.


Bagi saya salah satu yang membuat spesial Bebek Kaleyo ini adalah sambal merahnya, sambal merah yang cukup pedas dengan banyak menggunakan bawang merah rasanya berbeda dari sambal di rumah makan bebek yang lain, dan di Bebek Kaleyo ini kita bisa mengambil sambal yang tersedia langsung di meja jadi kita bisa menyesuaikan sendiri seberapa banyak yang kita inginkan. Perbedaan yang mencolok lagi adalah aroma dari bumbu si bebek goreng itu sendiri, meskipun rasa bumbu bebek gorengnya tidak terlalu dominan sehingga tidak menghilangkan rasa bebek itu sendiri namun aromanya sangat khas sekali.
Pelayanan di Bebek Kaleyo cukup sigap dan informatif ketika menjelaskan sebuah menu. Jadi jangan khawatir untuk makan disini meskipun di jam sibuk ataupun tidak mengerti tentang perbedaan antara bebek biasa, bebek muda, ataupun bebek peking.
Banyak perkembangan dari beberapa tahun terakhir rumah makan Bebek Kaleyo ini, salah satunya dari varian menu, dari yang dulunya hanya menu bebek goreng dan bakar sekarang ada bebek bumbu madura, rica-rica, dan lain-lain. Menurut saya sangat baik bagi mereka untuk selalu mengembangkan menu agar pelanggan tidak jenuh.
Untuk jam buka rumah makan Bebek Kaleyo ini berbeda-beda tergantung dari cabangnya masing-masing. Tapi yang pasti Bebek Kaleyo tidak beroperasi di hari minggu, jadi pastikan untuk tidak datang kesana di hari minggu karena sudah pasti niat untuk menyantap bebek goreng anda akan gagal total ;).


Kamis, 18 Februari 2016

Kuliner Halal Singapore (II : Tang Tea House)

Setelah minggu lalu saya menulis tentang cerita ketika saya berkunjung ke Mat Noh & Rose, Kali ini saya akan menulis tentang makanan khas Singapore lainnya yang juga halal, yaitu Chicken Rice. Berbeda dengan Chicken Rice yang menjadi khas Mat Noh, Chicken Rice yang saya cicipi di Tang Tea House ini adalah jenis yang benar-benar authentic tanpa adanya modifikasi pada cara memasak ayamnya. Tang Tea House ini menjual berbagai macam chinese cuisine yang memiliki sertifikat halal Singapore jadi jangan khawatir untuk memesan menu apapun disini. 
Untuk menuju ke Tang Tea House ini saya menggunakan MRT dan turun di stasiun Tanah Merah, kemudian berjalan kaki sekitar 500meter ke arah Bedok Market Place, nah restoran Tang Tea House ini tepat berada di seberang Bedok Market Place, posisinya persis di tikungan jalan.
Pelayanan disini cukup tanggap, menunya juga sangat informatif karena disertai dengan keterangan harga. Disini Chicken Rice tersedia untuk paket porsi per orang, setengah ekor ayam, dan satu ekor ayam utuh. Saya memesan dua paket porsi per orang, satu dengan paket ayam yang di steamed dan satu lagi dengan paket ayam yang di roasted




Kedua ayam yang saya pesan disajikan dengan siraman kecap asin, karena ayamnya memang dimasak dengan bumbu yang sangat minimalis sekali maka kecap asinnya sangat cocok disajikan sebagai siraman ayam. Antara steamed chicken dan roasted chicken keduanya sama-sama enak, sama sekali tidak terasa amis. 
Untuk nasi teksturnya sangat baik, tidak terlalu basah tapi juga tidak terlalu kering. Untuk keseluruhan paket Chicken Rice ini sangat memuaskan. 
Harga satu paket Chicken Rice S$ 4.20 . Half Chicken S$ 17 dan Whole Chicken S$ 34. Mungkin lain kali saya akan mencoba Half Chicken karena untuk porsi per orang saya merasa masih kurang banyak porsi ayamnya.

Tang Tea House
355 Bedok Road
242 Jalan Kayu
11.00am til 4.00am


Kamis, 04 Februari 2016

Kuliner Halal Singapore ( I : Mat Noh & Rose)

Lebih dari dua minggu saya absen untuk menulis di blog, yah karena saya memang sedang dalam kondisi berlibur. Liburan kali ini saya pergi ke Singapore, tujuan saya yang utama yaitu berburu makanan halal disana. Sebelum pergi saya memang memiliki daftar panjang tempat makan yang ingin saya kunjungi, dan tempat makan pertama yang akan saya ceritakan disini adalah kedai Mat Noh & Rose yang memang terkenal sekali dengan menu Ginger Chicken Rice. Namun harus diingat karena Kedai Mat Noh & Rose ini tutup dihari minggu. Kedai ini berada di Whampoa Drive Food Centre, tidak sulit untuk menemukan kedai Mat Noh & Rose ini karena letaknya berada di deretan paling depan dan paling banyak pelanggannya. Hanya saja yang sulit adalah mencari lokasi Whampoa Drive Food Centre karena lokasinya agak masuk kedalam jalan yang kecil. Karena memang sangat penasaran dengan rasa Ginger Chicken Rice jadi saya rela berkeliling dengan berjalan kaki untuk mencari lokasi Mat Noh & Rose. Saya datang kesini sekitar jam 11 sebelum makan siang, dan disini sudah ramai orang berdatangan untuk makan sampai saya kesulitan untuk mencari tempat duduk. Satu porsi Ginger Chicken Rice ini dibanderol dengan harga S$3.50. Rasa dari ayam goreng Mat Noh & Rose ini memang berbeda dan sangat garing tapi dalamnya terasa lembut, saya sendiri tidak bisa menebak bumbu apa yang digunakan. Yang jelas Ginger Chicken Rice disini memang beda dari yang biasanya dimasak dengan steamed ataupun roasted. Saya pribadi sangat suka dengan rasa yang ditawarkan oleh kedai Mat Noh & Rose karena belum pernah saya cicipi makanan dengan citarasa seperti ini sebelumnya. Jadi daftar wajib saya setiap berkunjung ke Singapore? Tentu saja iya. Nah bagi yang ingin berburu kuliner di Singapore yang halal bisa berkunjung kesini.





Mat Noh and Rose Authentic Ginger Fried Chicken rice
Whampoa Drive Food Centre
91 Whampoa Drive
#01-27
Singapore 320091

Kamis, 14 Januari 2016

Nasi Kebuli Bu Layla - Kampung Melayu

Hari ini saya mencoba mencicipi nasi kebuli di rumah makan bu layla yang berada di Kampung Melayu, Jakarta. Sebenarnya niat saya sebelumnya adalah pergi makan di nasi goreng kambing kebon sirih, namun karena adanya kejadian di sarinah tadi siang alhasil saya mengurungkan niat untuk pergi ke daerah kebon sirih. Setelah searching di internet, banyak yang merekomendasikan nasi kebuli bu layla dengan review yang bagus. Dan rumah makan bu layla ini sudah dikenal sejak lama sebagai tempat makan khas timur tengah dengan menu andalan nasi kebuli.
Rumah makan nasi kebuli bu layla ini suasanya seperti rumah makan sederhana pada umumnya, tapi cukup mudah dicari dan tempat parkirnya cukup luas untuk menampung beberapa mobil. Ketika datang sekitar jam 5 sore, rumah makan bu layla ini cukup sepi jadi hanya saya yang makan disana. Begitu sampai disana, saya langsung disambut pelayan wanita yang menyodorkan daftar menu. Disini menunya bermacam-macam, untuk menu nasi ada beberapa jenis seperti nasi kebuli, mandhi, nasi goreng dan karena disini terkenal akan nasi kebuli, maka saya memesan nasi kebuli kambing. Disini pelayanan makanannya cukup cepat, namun tetap makanan yang disajikan dalam keadaan masih hangat.


Nasi kebuli ini dibanderol dengan harga Rp.60.000,- per porsinya. Satu porsi nasi kebuli ini cukup besar, namun tetap bisa dihabiskan oleh satu orang, tidak mencukupi untuk sharing. Nasi kebuli disajikan bersama daging kambing yang sangat lembut. Aroma daging kambingnya tidak terasa berbau, cocok untuk yang tidak suka dengan bau kambing yang menyengat. Untuk rasa rempah dari nasinya sangat terasa dan enak dilidah.




Nasi kebuli ibu layla ( rumah makan ibu layla )
Jl. Kampung melayu besar no.70
Sebelah masjid at-tahiriyah


Sabtu, 09 Januari 2016

Nikmatnya Sop Iga

Hallo, selamat hari sabtu. Hari libur memang paling pas diisi dengan memasak di pagi hari apalagi buat yang bosan makan diluar. Sekarang saya membuat sop iga sapi, yang kuah kaldunya bening tapi kaya akan bumbu rempah. Menu ini termasuk menu kesukaan saya sejak kecil, daging iganya yang lembut dan mudah lepas dari tulang selalu bikin kangen. 
Sekarang semuanya serba praktis, pergi ke pasar beli bahan dasar dan untuk bumbu masakannya bisa langsung beli di tempat jual bumbu giling. Daripada beli sop iga di luar yang rasanya kurang nendang dan porsi sedikit lagi mahal, lebih baik masak sendiri dirumah. Modal untuk memasak sop iga sapi ini saya habiskan kurang dari 100ribu dan bisa untuk 6 porsi sop daging, murah bukan. Selamat mencoba dirumah :), resep bisa dilihat dibawah ini.

Bahan-bahan :
1 kg iga sapi
3  bunga lawang/pekak
4 bh kapulaga
3 batang daun bawang
seledri
garam
gula
2 liter air

bumbu halus :
8 bh bawang merah
10 bh bawang putih
2 cm jahe
1 cm lengkuas
4 bh kemiri

cara membuat :
- Didihkan air dalam panci, masukkan iga sapi yang sudah dicuci.
- Setelah iga sapi mendidih, ambil buih busa yang mengambang di permukaan dan buang. Ketika buih busa sudah dibuang semua. Masukkan bumbu halus, bunga lawang, kapulaga.
- Masak hingga 2 jam dengan api sedang. Setelah 2 jam, masukkan garam dan gula aduk rata dan masak hingga 30 menit, matikan api kemudian masukkan daun bawang. 
- Tambahkan seledri saat penyajian.



Kamis, 07 Januari 2016

Ikan Ayam-Ayaman Bakar

Ikan ayam-ayam? karena saya seringkali menulis tentang olahan ayam mungkin kelihatannya saya seperti salah tulis, tetapi ini memang benar membahas ikan ayam-ayaman. Ikan ayam-ayaman atau juga biasa dikenal juga dengan nama ikan pakol/trigger fish ini termasuk kedalam ikan karang. Ikan yang termasuk kedalam jenis ikan karang ini merupakan organisme yang jumlahnya besar dan hidup di karang. Ikan ayam-ayaman ini tekstur dagingnya agak keras seperti kakap dan dagingnya lumayan banyak hingga di bagian pipi, ketika dimakan saya merasa teksturnya mirip daging ayam. 
Ikan ayam-ayaman bakar ini saya pesan ketika makan di salah satu rumah makan di daerah kelapa gading - pondok pangandaran, yang memang sangat terkenal dengan menu seafood yang enak. Harganya sebanding dengan besarnya ikan yang dihidangkan, untuk perhitungan harga sesuai dengan bobot ikan sendiri dan ikan ayam-ayaman ini per ons harganya Rp.10.500,-.
Bumbu dari ikan bakar ini rasanya gurih, karena bumbunya menggunakan kunyit. Sayangnya dengan penggunaan kunyit, tangan saya menjadi berwarna kekuningan setelah menyantap ikan bakar, maklum saja karena saya makan menggunakan tangan (makan ikan langsung dengan tangan memang paling afdol). 


Ikan ayam-ayaman memiliki tulang yang sedikit, hanya tulang tengah dan beberapa tulang pendek. Cocok bagi yang malas makan ikan karena takut tertelan tulang ikan. Bagi yang belum pernah makan ikan ayam-ayaman, kalian harus coba ikan ini karena rasanya beda dari ikan lainnya yang biasanya lembut dengan daging yang sedikit dan banyak tulang. Satu ekor ikan yang saya pesan dibanderol sekitar Rp.80.000,- yang berarti bobotnya sekitar 7-8 ons, sangat pas dimakan bersama keluarga.


Rabu, 06 Januari 2016

Creamy Chicken Tomatoes

Alhamdulillah ini postingan kedua saya di tahun 2016. Kali ini saya lagi-lagi memasak ayam bagian dada, skinless tetapi masih memiliki bagian tulang. Tulang ini sengaja tidak saya buang agar dada ayam tidak hancur ketika proses memasak mengingat saya mengiris permukaan daging sedalam 1cm secara diagonal dengan jarak 1,5cm tiap irisan. Hal ini saya lakukan agar bumbu mudah meresap dan memudahkan ketika dimakan. 
Memang saya sering sekali membuat menu olahan ayam, karena sangat murah dan mudah didapatkan. Apakah saya bosan mengolah ayam? tentu tidak sama sekali, karena banyak sekali referensi resep olahan ayam mulai dari menu indonesia, asia, barat, timur tengah, dan lainnya. Menu ayam yang saya olah kali ini bercitarasa asam dari tomat ceri dan gurih kental dari penggunaan susu. Dapat disajikan dengan mashed potato dan sayuran agar lebih sehat.


Bahan-bahan :
1 dada ayam skinless
10 buah tomat ceri (potong jadi dua bagian)
3 sdm puree tomat
3 sdm yogurt
1 sdm bubuk cabai
100 ml susu
50ml air
3 sdm olive oil
garam

cara membuat :
- bumbui ayam dengan yogurt dan bubuk cabai kemudian diamkan selama 2 jam di lemari es
- panaskan olive oil di wajan teflon dengan api kecil, masukan ayam yang sudah dibumbui
- jika permukaan ayam seluruhnya sudah kecoklatan dan matang. Tambahkan tomat ceri, puree tomat, susu, dan garam kemudian aduk hingga rata.
- masukkan air dan masak selama 15 menit. Ayam siap dihidangkan :)






Minggu, 03 Januari 2016

Mozzarella Baked Chicken - Menu Diet Sehat

Menu olahan daging ayam memang sangat banyak, dan daging ayam sendiri adalah bahan protein yang paling mudah ditemukan dimanapun selain dari harganya yang terjangkau dibandingkan dengan daging sapi. Ada beragam cara memasak daging ayam baik itu digoreng, dikukus, dipanggang, dan sebagainya. Selain cara mengolahnya yang beragam, bagian-bagian ayam pun dapat memberi rasa yang berbeda, contohnya daging ayam bagian paha memiliki rasa yang 'katanya' lebih manis dibandingkan daging ayam bagian dada yang rasanya tawar. Meski daging ayam bagian dada lebih tawar, diyakini lebih sehat karena mengandung sedikit lemak dan kaya akan protein.
Kali ini saya memasak daging ayam bagian dada tanpa tulang dan kulit, dan agar lebih sehat saya mengolah ayam dengan cara dipanggang menggunakan oven. Dan ayam disajikan dengan kentang panggang, wortel panggang, dan tomat ceri.


Bahan-bahan :
1 bagian dada ayam, belah dua
100 gram keju mozzarella

Bahan marinasi :
1 buah jeruk nipis
3 sdm madu
3 sdm kecap manis
2 cm jahe
2 sdm olive oil
bawang putih bubuk
cabe merah bubuk

cara membuat :
- iris-iris permukaan ayam sedalam 1/2cm seperti mengiris ikan.
- campurkan ayam dengan bahan marinasi dalam wadah alumunium hingga rata, diamkan 2 jam dalam lemari es. 
- setelah 2 jam, panggang ayam dalam oven dengan panas 180 derajat celsius selama 30 menit. 
- 10 menit sebelum matang, taburi ayam dengan keju mozzarella.



Untuk kentang dan wortel panggang, saya hanya menggunakan taburan oregano dan cabe merah bubuk tanpa tambahan garam sama sekali. Dan rasa dari kentangnya lebih nikmat meskipun tanpa menggunakan garam karena aroma dan rasa asli dari kentangnya sendiri sudah sangat berasa dan wangi. Dan olahan daging ayam ini sama sekali tidak menggunakan garam, hanya menggunakan bahan-bahan untuk marinasi dan keju mozzarella.


Menu ini cocok untuk yang sedang menjalani diet sehat dan sangat mudah untuk diolah. Sebagai pendamping ayam, bisa disajikan bersama sayur kukus/rebus dan kentang tumbuk sesuai dengan variasi yang diinginkan. Sehat itu mudah dan enak bukan :).