Sudah lama sekali semenjak saya menulis blog terakhir kali di bulan februari, sembilan bulan tepatnya dan akhirnya keluarlah tulisan baru saya. Bersyukur sekali akhirnya mood saya untuk menulis mulai muncul kembali, banyak sekali stok foto makanan dari beberapa tempat yang saya kumpulkan selama beberapa bulan terakhir ini tapi rasa malas melanda diri saya untuk memposting tulisan-tulisan baru. But I'm back now, semoga mood nya stabil terus, bukan turun naik kaya roller coaster.
Seperti judul diatas, kali ini saya akan menulis tentang salah satu rumah makan bebek yang paling sering saya kunjungi, bisa dibilang ini adalah rumah makan favorit saya yaitu Bebek Kaleyo. Tempatnya berada di Cempaka Putih, namun Bebek Kaleyo juga memiliki beberapa cabang di daerah lain seperti Sunter, Rawamangun, Tebet, BSD, Harapan Indah, Duren Sawit, dan masih banyak lagi. Tapi dari yang saya tahu, warung tenda Bebek Kaleyo yang berada di Cempaka Putih adalah cabang pertama. Bagi saya makan Bebek Kaleyo yang berupa warung tenda memang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan rumah makan Bebek Kaleyo lain, setiap malam ramai dikunjungi dan ketika makan kita disuguhi iringan lagu dari para pengamen, oh by the way pengamen yang ada di Bebek Kaleyo tenda ini bukan pengamen biasa yang nyanyinya setengah-setengah ya, mereka memang menjadi pengamen tetap disitu tiap malam, bisa dibilang pengamen resmi nya Bebek Kaleyo lah.
Menu di Bebek Kaleyo ini sangat beragam untuk varian menu bebeknya. Tapi jangan khawatir bagi yang kurang suka dengan menu bebek, disini juga ada menu ayam. Harga makanan disini menurut saya terjangkau dengan rasa yang enak.
Menu yang saya pesan kali ini (dan memang menjadi menu yang selalu wajib saya pesan) adalah bebek muda goreng kremes. Kenapa bebek goreng muda? Jadi begini ceritanya, pertama kali saya ke Bebek Kaleyo dulu selalu saya pesan bebek goreng dada, setelah beberapa kali saya makan disana dan selalu memesan menu yang sama, suatu hari bebek goreng dada tersebut tidak tersedia, akhirnya atas rekomendasi dari karyawan disana saya disarankan untuk mencoba bebek goreng muda dan ternyata lebih enak dibandingkan bebek goreng dada (menurut saya), jadi sampai sekarang akhirnya itu menjadi menu yang selalu saya pesan ketika berkunjung kesana.
Bagi saya salah satu yang membuat spesial Bebek Kaleyo ini adalah sambal merahnya, sambal merah yang cukup pedas dengan banyak menggunakan bawang merah rasanya berbeda dari sambal di rumah makan bebek yang lain, dan di Bebek Kaleyo ini kita bisa mengambil sambal yang tersedia langsung di meja jadi kita bisa menyesuaikan sendiri seberapa banyak yang kita inginkan. Perbedaan yang mencolok lagi adalah aroma dari bumbu si bebek goreng itu sendiri, meskipun rasa bumbu bebek gorengnya tidak terlalu dominan sehingga tidak menghilangkan rasa bebek itu sendiri namun aromanya sangat khas sekali.
Pelayanan di Bebek Kaleyo cukup sigap dan informatif ketika menjelaskan sebuah menu. Jadi jangan khawatir untuk makan disini meskipun di jam sibuk ataupun tidak mengerti tentang perbedaan antara bebek biasa, bebek muda, ataupun bebek peking.
Banyak perkembangan dari beberapa tahun terakhir rumah makan Bebek Kaleyo ini, salah satunya dari varian menu, dari yang dulunya hanya menu bebek goreng dan bakar sekarang ada bebek bumbu madura, rica-rica, dan lain-lain. Menurut saya sangat baik bagi mereka untuk selalu mengembangkan menu agar pelanggan tidak jenuh.
Untuk jam buka rumah makan Bebek Kaleyo ini berbeda-beda tergantung dari cabangnya masing-masing. Tapi yang pasti Bebek Kaleyo tidak beroperasi di hari minggu, jadi pastikan untuk tidak datang kesana di hari minggu karena sudah pasti niat untuk menyantap bebek goreng anda akan gagal total ;).